Deskripsi
Bisnis
Bisnis yang akan kami jalani ini merupakan bisnis yang memenuhi
tingkat pemasaran pasar antar kelompok.
Kami satu kelompok mengususng bisnis berjudul “Es Baik untuk
Kesehatan”. Kami mengusung nama tersebut disebabkan karena latar belakang
kelompok kami yang notabennya para mahasiswa pelunas tugas. Jadi dari sinilah
kami bertujuan selain memenuhi tugas kulyah, kami juga menyelaraskan dengan
badget anggota. Agar tidak ada kata “kurang badget, penjualan turun”, kami dari
kelompok 3 memiliki misi untung banyak, banayak peminat, modal takseberapa.
Pemasaran
Analisis : kami
memperkirakan riset pemasaran kami nanti bersaingan dengan kurang lebih 19
kelompok pesaing pemasaran, nanmun tidak seluruhnya dari 19 pemasaran menjadi
hambatan kami, karena tidak semua pesaing pemasaran menjual produk yang sama,
perkiraan 25 prosentase dari seluruh pesaing pemasaran produk. Sebab itu kami
memberikan sebuah pooint khusus untuk pembeda antara Es yang kami jual dengan Es
yang mungkin akan mereka jual, entah dari segi pelayanan, penampilan bentuk
produk, harga produk, ataupun yang
lainnya.
Kompetisi,
Rencana pemasaran, ukkuran pasar
Pelaksanaan
Bisnis
Lokasi,
akses transportasi, kependudukan, fasilitas umum
Manajemen
Prakiraan
biaya modal, prakiraan biaya operasional, analisis profitabilitas, analisis
break even
Teknis
Tahap
perencanaan dan pembangunan
Target
Tranfer
aset, keberlanjutan bisnis
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Membangun
Ide Bisnis
Trigger atau pemicu
dari sebuah aktivitas atau kegiatan adalah sebuah ide atau gagasan. Ide bisnis
sering sekali menjadi sesuatu yang paling sulit, sebab datangnya sering tidak
disangka-sangka. Jika kita sedang berusaha keras menggali ide bisnis, justru
ide tak pernah muncul. Sering kali ide atau gagasan itu bisa datang secara
tiba-tiba, tepat pada saat kita tidak siap untuk menerimanya. Gagasan atau ide
bisnis yang baik selalu terfokus pada keinginan (wants) atau kebutuhan (needs)
masyarakat. Penting untuk diingat, bahwa yang menjadi peluang bisnis bukan
hanya needs dan wants pelanggan pada saat sekarang, tetapi juga di masa depan. Ide
merupakan hal yang penting yang akan membedakan satu bisnis dengan bisnis lainnya,
sehingga bisnis bisa mempertahankan eksistensinya dan kemudian tumbuh secara
berkelanjutan. Jika bisnis adalah sebuah bangunan, maka ide merupakan
fondasinya. Ide merupakan dasar untuk menentukan strategi dan langkah-langkah
bisnis. Dengan demikian, ketika terpikir untuk memulai bisnis, maka pertanyaan
pertama yang muncul adalah jenis usaha apa yang harus dibuat. Di sinilah ide
bisnis menjadi langkah awal untuk kelanjutan rencana. Ide bisnis akan dapat
terinspirasi dari munculnya obyektivitas wirausaha dalam memandang segala sendi
kehidupan, kedekatan dengan pasar, kebutuhan teknis yang memadai dan juga
kebutuhan financial, akses diferensiasi produk, dan keinginan untuk berbagi.
Ide bisnis yang bisa ditindaklanjuti adalah ide bisnis yang ada peluang pasarnya
dan terbuka untuk dimasuki secara legal.
Salah satu contoh yang
dapat dipelajari oleh wirausaha dalam mewujudkan ide adalah berawal dari; suatu
hal yang unik, creating value bukan
hanya creating product, kejelian dan
ketelitian, menciptakan keterikatan emosional, mengelola rasa frustasi, daya
juang tinggi, kegagalan, melihat contoh yang ada, memahami artpreneurship dan mengelola resiko.[1]
Menemukan ide bisnis itu dapat dilakukan secara sederhana, yaitu ketika
ditemukan sebuah masalah dan mampu memberikan solusinya, maka jadilah sebuah
peluang bisnis, di antaranya :
1. Apa
yang dimiliki (internal)
Bisnis dapat dimulai
dari bakat, hobi atau prestasi yang terbukti dapat menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat bagi banyak orang dan dapat memberikan pemecahan masalah yang
dihadapi banyak orang. Misalnya, jika hobi memasak ternyata mampu menghasilkan
masakan yang disukai banyak orang karena citrarasanya yang melebihi masakan
yang dibuat orang lain, maka hal ini dapat dijadikan dasar untuk memulai bisnis
rumah tangga atau catering. Jadi, ide
bisnis mungkin saja dimulai dari sesuatu minat atau hobi yang dimiliki dan ada
sejumlah orang yang bersedia membayar untuk menikmati produk atau jasa yang
merupakan hasil dari hobi tersebut. Jika ada produk dan pasarnya maka hal tersebut
merupakan sumber yang memiliki kekuatan ampuh dalam membangun keyakinan serta
motivasi untuk memulai usaha.
2. Menstimulasi
Ide Bisnis (merangsang kemampuan)
Menjadi
kreatif dan inovatif selalu menjadi salah satu bagian penting dalam berbisnis.
Tantangan terbesar untuk menghasilkan berbagai gagasan cemerlang adalah
membebaskan diri dari kebiasaan konvensional yang dapat mengungkung atau
membatasi diri dari hal-hal baru dan di luar kebiasaan. Menjadi kreatif dan
inovatif memerlukan keberanian untuk berpikir ‘out of the box’ atau
‘antimainstream’.
Meskipun
gagasan yang bagus belum tentu merupakan ide yang hebat, yang terpenting adalah
kemampuan ide tersebut memecahkan masalah nyata di lapangan. Berbisnis sesuai
dengan gagasan, karakter dan hobi, akan lebih menyenangkan dibanding dengan
bisnis yang tidak kita sukai. Untuk mendapatkan ide bisnis yang disukai dapat
distimulasi dengan cara-cara berikut.
a) Mengamati
Orang-orang di sekitar kita
Dari pengamatan ini, banyak ide bisnis
dan peluang bisnis yang bisa terus digali untuk dikembangkan. Cara paling
efektif untuk meraih peluang bisnis adalah cermati hal-hal yang dikomplain
orang.
b) Mengamati
tempat-tempat di sekitar kita
Melakukan perjalanan ke suatu daerah
dapat memunculkan ide bisnis, kebiasaan masyarakat, potensi sumber daya alam
ataupun kondisi ekonomi masyarakat daerah tersebut dapat memberikan ide/gagasan
bisnis baru.
c) Membaca
publikasi
Sumber pengetahuan dan pengalaman bisnis
bisa didapat dari halaman iklan di koran, tabloid, internet dan buku-buku, jika
dicermati di sana tersaji informasi bermacam-macam bentuk bisnis. Banyak
majalah dan tabloid terbitan yang membahas mengenai kewirausahaan seperti
menyajikan informasi mengenai peluang usaha, pengalaman wirausahawan, berbagai
tips dan kiat berbisnis.
d) Melihat
kecenderungan perusahaan
Seorang wirausahawan pemula juga
dianjurkan untuk selalu kreatif dan jeli dengan bisnis yang dijalankannya. Juga
bisa dengan melakukan survei melalui katu opini atau berinteraksi dengan
konsumen, sehingga kita bisa mengetahui sejauh mana produk atau jasa bisa
memuaskan konsumen, apa sebernarnya yang diinginkan konsumen, dan apa saja
kekurangan produk dan pelayanan yang perlu segera dibenahi dan ditingkatkan.
3. Menyeleksi
Ide Bisnis
Segala produk yang
tercipta di dunia ini bermula dari sebuah “ide”. Mengingat begitu pentingnya
arti ide dalam kegiatan ekonomi, maka ide-ide yang ada harus dapat diseleksi
agar dapat menciptakan peluang bisnis. Hal ini dilakukan supaya ide-ide usaha
yang paling potensial menjadi peluang usaha yang riil. Langkah-langkah yang
dapat ditempuh untuk menyeleksi ide usaha adalah sebagai berikut.
a) Menawarkan
diferensiasi pada produk eksisting
Pada saat ide usaha dimunculkan secara
nyata dalam bentuk produk atau jasa baru jelas produk atau jasa tersebut harus
berbeda dengan produk atau jasa yang ada di pasar. Produk atau jasa tersebut
harus menciptakan nilai yang lebih tinggi dibanding dengan produk yang sudah
ada bagi pembeli, baik sebagai pelanggan maupun konsumen potensial lainnya.
Oleh karena itu, wirausahawan harus benar-benar mengetahui perilaku konsumen di
pasar.
b) Menyesuaikan
produk dengan perilaku konsumen terbaru
Dalam mengamati perilaku pasar, ada dua
unsur pasar yang perlu diperhatikan, pertama
permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan. Kedua, waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa. Seorang
wirausahawan yang sukses perlu menciptakan produk atau jasa unggul yang
memberikan nilai kepada konsumen. Apabila wirausaha baru memfokuskan pada suatu
segmen pasar tertentu, maka secara khusus peluang itu akan sangat bergantung
pada perilaku segmen pasar tersebut.
c) Mengembangkan
hal yang sudah dilakukan pesaing
Seorang wirausahawan harus selalu
mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya kemungkinan pesaing
mengembangkan produk baru, dukungan keuangan dan keunggulan-keunggulan yang
dimiliki pesaing di pasar. Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar
dapat dievaluasi dengan menggunakan kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing
dalam menanamkan modal barunya.
B.
Analisis
Peluang
Peluang usaha adalah
kesempatan atau waktu yang tepat yang seharusnya diambil atau dimanfaatkan bagi
seseorang wirausahawan mendapat keuntungan. Peluang usaha ini merupakan
kesempatan yang pasti dapat diambil oleh seseorang atau lebih dengan
mengandalkan potensi diri yang ada, dan dengan memanfaatkan berbagai kesempatan
baik itu. Banyak peluang yang sia-sia, sehingga berlalu begitu saja karena
tidak semua orang dapat melihat peluang, dan yang melihatpun belum tentu berani
memanfaatkan peluang tersebut. Hanya seorang wirausahawan yang dapat berfikir
kreatif serta berani mengambil resiko itulah yang dengan tanggap dan cepat
memanfaatkan peluang. Peluang usaha yang telah diambil tentu akan memiliki
konsekuensi bagi pengambil keputusan. Jika berhasil dapat dikatakan mendapat
keuntungan, namun jika gagal maka itu bagian dari resiko yang harus dihadapi.
Namun demikian, hal itu dapat dijadikan pengalaman yang sangat berharga.
Unsur yang perlu
diperhatikan oleh seorang wirausahawan dalam melihat peluang usaha adalah[2]
:
1. Melihat
karakter usaha dan menyesuaikan dengan karakter pribadi, pengenalan karakter
bidang usaha bertujuannya untuk melihat apakah karakter dasar wirausaha sesuai
dengan karakter usahanya.
2. Usaha
yang dilakukan sesuai dengan kesenangan pribadi.
Merupakan syarat mutlak bahwa seseorang
harus menyukai usaha yang akan digelutinya. Disini, memulai usaha dari hobi
bisa menjadi pertimbangan wirausaha. Karena hobi biasanya merupakan suatu hal
yang disukai, maka hobi bisa berpotensi menjadi usaha yang berhasil, tentunya
dengan berbagai tambahan analisa lainnya.
3. Kemampuan
untuk menjalankan
Sangat penting bagi wirausaha untuk
mengukur kemampuan diri dengan tujuan untuk melihat apakah wirausaha mampu
menjalankan usaha tersebut. Seorang wirausaha dapat mengukur kemampuan dengan
mengadakan beberapa analisa atau riset sederhana mengenai usaha tersebut,
kemudian hasilnya dibandingkan dengan kemampuan wirausaha.
4. Kebutuhan
akan sumber penemuan
Sebelum memulai sebuah usaha, ada
baiknya wirausaha melakukan pengamatan tentang kebutuhan pasar terhadap produk
yang akan digeluti. Pengamatan ini sangat berguna bagi panjang atau tidaknya
umur usaha yang akan dijalankan.
5. Membuat
inovasi baru
Hal yang sangat dan selalu perlu
dilakukan oleh seorang wirausaha adalah melakukan inovasi yang dapat dilakukan
untuk sebuah produk yang akan dijalani.
6. Sesuai
keahlian
Usaha yang dilakukan berdasarkan
keahlian yang dimiliki hasilnya akan lebih memuaskan seorang usahawan.
7. Menyesuaikan
dengan kebutuhan konsumen atau sekitar
Menyesuaikan kondisi usaha yang akan
dijalani dengan kebutuhan sekitar akan berpengaruh pada permintaan pasar,
khususnya pasar-pasar terdekat yang mudah digapai.
8. Memanfaatkan
koneksi dan relasi
Koneksi dan relasi yang kita miliki juga
sangat berguna, baik dalam hal promosi maupun pengembangan usaha.
9. Mengamati
kecenderungan-kecenderungan
Melakukan pengamatan terhadap
kecenderungan-kecenderungan yang terjadi pada pasar juga akan sangat membantu
untuk memperbaiki kegiatan usaha yang baru saja dimulai.
10. Mengamati
kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada
Pengamatan terhadap produk atau jasa
juga adalah hal terpenting yang harus dilakukan oleh usahawan agar kekurangan
pada produk atau jasa yang dihasilkan dapat diperbaiki. Sehingga hasil yang
memuaskan dapat dihasilkan.
11. Pemanfaat
produk dari perusahaan lain
Memanfaatkan produk dari perusahaan lain
juga dapat dilakukan untuk menjadi bahan pembantu dalam produk atau jasa yang
dihasilkan.
12. Usaha
Warisan
Sebuah usaha juga dapat merupakan sebuah
usaha yang dilakukan secara turun temurun.
13. Ikut-ikutan
Sebuah usaha yang ditekuni oleh seorang
usahawan juga dapat merupakan joinan bersama partner, atau usaha yang diajak
oleh partner lainnya untuk menekuni bersama-sama.
14. Coba-coba
Usaha juga dapat ditemui dengan
coba-coba pada awal mulanya.
Dari paparan di atas
dapat disimpulkan bahwa ada tiga cara membaca peluang dan memulai usaha, yaitu:
merintis usaha baru, kerja sama manajemen dan membeli perusahaan orang lain.
Tiga cara tersebut dapat dimulai dari mimpi atau keinginan mulai sekarang dan
jangan takut untuk memulai. Percaya diri disertai dengan keteguhan hati dalam
melangkah merupakan kunci kesuksesan dalam membaca peluang usaha.
C.
Model 5
langkah membangun ide bisnis (model kaplan)
Sumber Ide Menstimulasi ide
Menyeleksi ide
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ide
usaha adalah mimpi atau keinginan yang muncul dari seorang wirausaha, keinginan
untuk berubah, keinginan untuk berbuat yang lebih baik, keinginan untuk
menerapkan sifat wirausaha dengan baik dan benar, keinginan untuk menguatkan
dan mengembangkan karakter yang dimiliki, keinginan mengubah potensi menjadi
prestasi, baik diri wirausaha maupun lingkungan sekitar.
Tiga
cara membaca peluang dan memulai usaha, yaitu: merintis usaha baru, kerja sama
manajemen dan membeli perusahaan orang lain. Tiga cara tersebut dapat
dimulaidari mimpi atau keinginan mulai sekarang dan jangan takut untuk memulai.
DAFTAR
PUSTAKA
Pietra Srosa, Langkah
Awal Menjadi Entrepreneur Sukses, (Jakarta: Alex Media Komputindo,
2006),32.
Kasali Rhenald, Wirausaha Mandiri part 2, (Jakarta:
PT. Gramedia, 2011).
Musfioh Siti, Teori dan Praktek Kewirausahaan
Membentuk Mahasiswa Berkarakter, (Surabaya: CV. Cahaya Intan, 2014).
Pramudiana Yudi dkk, Business Plan, cet.1 (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2016).
Farid, Kewirausahaan Syariah, cet.1 (Depok: PT.
Fajar Interpratama Mandiri, 2017).
[1]
Inspirasi ide dan cara mendapatkan peluang ini disarikan dari kisah inspiratif
anak-anak muda menemukan masa depan dari
hal-hal yang diabaikan orang. Rhenald Kasali, Wirausaha Mandiri part 2,
(Jakarta: PT. Gramedia, 20 1 1.
[2]
Pietra Srosa, Langkah Awal Menjadi
Entrepreneur Sukses, (Jakarta: Alex Media Komputindo, 2006),32.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar