Breaking

Selasa, 31 Juli 2018

ide bisnis peluang tasawuf interpreneur


Deskripsi Bisnis

Bisnis yang akan kami jalani ini merupakan bisnis yang memenuhi tingkat pemasaran pasar antar kelompok.  Kami satu kelompok mengususng bisnis berjudul “Es Baik untuk Kesehatan”. Kami mengusung nama tersebut disebabkan karena latar belakang kelompok kami yang notabennya para mahasiswa pelunas tugas. Jadi dari sinilah kami bertujuan selain memenuhi tugas kulyah, kami juga menyelaraskan dengan badget anggota. Agar tidak ada kata “kurang badget, penjualan turun”, kami dari kelompok 3 memiliki misi untung banyak, banayak peminat, modal takseberapa.


Pemasaran
Analisis           : kami memperkirakan riset pemasaran kami nanti bersaingan dengan kurang lebih 19 kelompok pesaing pemasaran, nanmun tidak seluruhnya dari 19 pemasaran menjadi hambatan kami, karena tidak semua pesaing pemasaran menjual produk yang sama, perkiraan 25 prosentase dari seluruh pesaing pemasaran produk. Sebab itu kami memberikan sebuah pooint khusus untuk pembeda antara Es yang kami jual dengan Es yang mungkin akan mereka jual, entah dari segi pelayanan, penampilan bentuk produk, harga produk,  ataupun yang lainnya.
Kompetisi, Rencana pemasaran, ukkuran pasar

Pelaksanaan Bisnis
Lokasi, akses transportasi, kependudukan, fasilitas umum

Manajemen
Prakiraan biaya modal, prakiraan biaya operasional, analisis profitabilitas, analisis break even

Teknis
Tahap perencanaan dan pembangunan

Target
Tranfer aset, keberlanjutan bisnis








BAB II
PEMBAHASAN
A.      Membangun Ide Bisnis
Trigger atau pemicu dari sebuah aktivitas atau kegiatan adalah sebuah ide atau gagasan. Ide bisnis sering sekali menjadi sesuatu yang paling sulit, sebab datangnya sering tidak disangka-sangka. Jika kita sedang berusaha keras menggali ide bisnis, justru ide tak pernah muncul. Sering kali ide atau gagasan itu bisa datang secara tiba-tiba, tepat pada saat kita tidak siap untuk menerimanya. Gagasan atau ide bisnis yang baik selalu terfokus pada keinginan (wants) atau kebutuhan (needs) masyarakat. Penting untuk diingat, bahwa yang menjadi peluang bisnis bukan hanya needs dan wants pelanggan pada saat sekarang, tetapi juga di masa depan. Ide merupakan hal yang penting yang akan membedakan satu bisnis dengan bisnis lainnya, sehingga bisnis bisa mempertahankan eksistensinya dan kemudian tumbuh secara berkelanjutan. Jika bisnis adalah sebuah bangunan, maka ide merupakan fondasinya. Ide merupakan dasar untuk menentukan strategi dan langkah-langkah bisnis. Dengan demikian, ketika terpikir untuk memulai bisnis, maka pertanyaan pertama yang muncul adalah jenis usaha apa yang harus dibuat. Di sinilah ide bisnis menjadi langkah awal untuk kelanjutan rencana. Ide bisnis akan dapat terinspirasi dari munculnya obyektivitas wirausaha dalam memandang segala sendi kehidupan, kedekatan dengan pasar, kebutuhan teknis yang memadai dan juga kebutuhan financial, akses diferensiasi produk, dan keinginan untuk berbagi. Ide bisnis yang bisa ditindaklanjuti adalah ide bisnis yang ada peluang pasarnya dan terbuka untuk dimasuki secara legal.
Salah satu contoh yang dapat dipelajari oleh wirausaha dalam mewujudkan ide adalah berawal dari; suatu hal yang unik, creating value bukan hanya creating product, kejelian dan ketelitian, menciptakan keterikatan emosional, mengelola rasa frustasi, daya juang tinggi, kegagalan, melihat contoh yang ada, memahami artpreneurship dan mengelola resiko.[1] Menemukan ide bisnis itu dapat dilakukan secara sederhana, yaitu ketika ditemukan sebuah masalah dan mampu memberikan solusinya, maka jadilah sebuah peluang bisnis, di antaranya :
1.    Apa yang dimiliki (internal)
Bisnis dapat dimulai dari bakat, hobi atau prestasi yang terbukti dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang dan dapat memberikan pemecahan masalah yang dihadapi banyak orang. Misalnya, jika hobi memasak ternyata mampu menghasilkan masakan yang disukai banyak orang karena citrarasanya yang melebihi masakan yang dibuat orang lain, maka hal ini dapat dijadikan dasar untuk memulai bisnis rumah tangga atau catering. Jadi, ide bisnis mungkin saja dimulai dari sesuatu minat atau hobi yang dimiliki dan ada sejumlah orang yang bersedia membayar untuk menikmati produk atau jasa yang merupakan hasil dari hobi tersebut. Jika ada produk dan pasarnya maka hal tersebut merupakan sumber yang memiliki kekuatan ampuh dalam membangun keyakinan serta motivasi untuk memulai usaha.
2.    Menstimulasi Ide Bisnis (merangsang kemampuan)
Menjadi kreatif dan inovatif selalu menjadi salah satu bagian penting dalam berbisnis. Tantangan terbesar untuk menghasilkan berbagai gagasan cemerlang adalah membebaskan diri dari kebiasaan konvensional yang dapat mengungkung atau membatasi diri dari hal-hal baru dan di luar kebiasaan. Menjadi kreatif dan inovatif memerlukan keberanian untuk berpikir ‘out of the box’ atau ‘antimainstream’.
Meskipun gagasan yang bagus belum tentu merupakan ide yang hebat, yang terpenting adalah kemampuan ide tersebut memecahkan masalah nyata di lapangan. Berbisnis sesuai dengan gagasan, karakter dan hobi, akan lebih menyenangkan dibanding dengan bisnis yang tidak kita sukai. Untuk mendapatkan ide bisnis yang disukai dapat distimulasi dengan cara-cara berikut.
a)    Mengamati Orang-orang di sekitar kita
Dari pengamatan ini, banyak ide bisnis dan peluang bisnis yang bisa terus digali untuk dikembangkan. Cara paling efektif untuk meraih peluang bisnis adalah cermati hal-hal yang dikomplain orang.
b)   Mengamati tempat-tempat di sekitar kita
Melakukan perjalanan ke suatu daerah dapat memunculkan ide bisnis, kebiasaan masyarakat, potensi sumber daya alam ataupun kondisi ekonomi masyarakat daerah tersebut dapat memberikan ide/gagasan bisnis baru.
c)    Membaca publikasi
Sumber pengetahuan dan pengalaman bisnis bisa didapat dari halaman iklan di koran, tabloid, internet dan buku-buku, jika dicermati di sana tersaji informasi bermacam-macam bentuk bisnis. Banyak majalah dan tabloid terbitan yang membahas mengenai kewirausahaan seperti menyajikan informasi mengenai peluang usaha, pengalaman wirausahawan, berbagai tips dan kiat berbisnis.
d)   Melihat kecenderungan perusahaan
Seorang wirausahawan pemula juga dianjurkan untuk selalu kreatif dan jeli dengan bisnis yang dijalankannya. Juga bisa dengan melakukan survei melalui katu opini atau berinteraksi dengan konsumen, sehingga kita bisa mengetahui sejauh mana produk atau jasa bisa memuaskan konsumen, apa sebernarnya yang diinginkan konsumen, dan apa saja kekurangan produk dan pelayanan yang perlu segera dibenahi dan ditingkatkan.
3.    Menyeleksi Ide Bisnis
Segala produk yang tercipta di dunia ini bermula dari sebuah “ide”. Mengingat begitu pentingnya arti ide dalam kegiatan ekonomi, maka ide-ide yang ada harus dapat diseleksi agar dapat menciptakan peluang bisnis. Hal ini dilakukan supaya ide-ide usaha yang paling potensial menjadi peluang usaha yang riil. Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk menyeleksi ide usaha adalah sebagai berikut.
a)    Menawarkan diferensiasi pada produk eksisting
Pada saat ide usaha dimunculkan secara nyata dalam bentuk produk atau jasa baru jelas produk atau jasa tersebut harus berbeda dengan produk atau jasa yang ada di pasar. Produk atau jasa tersebut harus menciptakan nilai yang lebih tinggi dibanding dengan produk yang sudah ada bagi pembeli, baik sebagai pelanggan maupun konsumen potensial lainnya. Oleh karena itu, wirausahawan harus benar-benar mengetahui perilaku konsumen di pasar.
b)   Menyesuaikan produk dengan perilaku konsumen terbaru
Dalam mengamati perilaku pasar, ada dua unsur pasar yang perlu diperhatikan, pertama permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan. Kedua, waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa. Seorang wirausahawan yang sukses perlu menciptakan produk atau jasa unggul yang memberikan nilai kepada konsumen. Apabila wirausaha baru memfokuskan pada suatu segmen pasar tertentu, maka secara khusus peluang itu akan sangat bergantung pada perilaku segmen pasar tersebut.
c)    Mengembangkan hal yang sudah dilakukan pesaing
Seorang wirausahawan harus selalu mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru, dukungan keuangan dan keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar. Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan menggunakan kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan modal barunya.
B.       Analisis Peluang
Peluang usaha adalah kesempatan atau waktu yang tepat yang seharusnya diambil atau dimanfaatkan bagi seseorang wirausahawan mendapat keuntungan. Peluang usaha ini merupakan kesempatan yang pasti dapat diambil oleh seseorang atau lebih dengan mengandalkan potensi diri yang ada, dan dengan memanfaatkan berbagai kesempatan baik itu. Banyak peluang yang sia-sia, sehingga berlalu begitu saja karena tidak semua orang dapat melihat peluang, dan yang melihatpun belum tentu berani memanfaatkan peluang tersebut. Hanya seorang wirausahawan yang dapat berfikir kreatif serta berani mengambil resiko itulah yang dengan tanggap dan cepat memanfaatkan peluang. Peluang usaha yang telah diambil tentu akan memiliki konsekuensi bagi pengambil keputusan. Jika berhasil dapat dikatakan mendapat keuntungan, namun jika gagal maka itu bagian dari resiko yang harus dihadapi. Namun demikian, hal itu dapat dijadikan pengalaman yang sangat berharga.
Unsur yang perlu diperhatikan oleh seorang wirausahawan dalam melihat peluang usaha adalah[2] :
1.    Melihat karakter usaha dan menyesuaikan dengan karakter pribadi, pengenalan karakter bidang usaha bertujuannya untuk melihat apakah karakter dasar wirausaha sesuai dengan karakter usahanya.
2.    Usaha yang dilakukan sesuai dengan kesenangan pribadi.
Merupakan syarat mutlak bahwa seseorang harus menyukai usaha yang akan digelutinya. Disini, memulai usaha dari hobi bisa menjadi pertimbangan wirausaha. Karena hobi biasanya merupakan suatu hal yang disukai, maka hobi bisa berpotensi menjadi usaha yang berhasil, tentunya dengan berbagai tambahan analisa lainnya.
3.    Kemampuan untuk menjalankan
Sangat penting bagi wirausaha untuk mengukur kemampuan diri dengan tujuan untuk melihat apakah wirausaha mampu menjalankan usaha tersebut. Seorang wirausaha dapat mengukur kemampuan dengan mengadakan beberapa analisa atau riset sederhana mengenai usaha tersebut, kemudian hasilnya dibandingkan dengan kemampuan wirausaha.
4.    Kebutuhan akan sumber penemuan
Sebelum memulai sebuah usaha, ada baiknya wirausaha melakukan pengamatan tentang kebutuhan pasar terhadap produk yang akan digeluti. Pengamatan ini sangat berguna bagi panjang atau tidaknya umur usaha yang akan dijalankan.
5.    Membuat inovasi baru
Hal yang sangat dan selalu perlu dilakukan oleh seorang wirausaha adalah melakukan inovasi yang dapat dilakukan untuk sebuah produk yang akan dijalani.
6.    Sesuai keahlian
Usaha yang dilakukan berdasarkan keahlian yang dimiliki hasilnya akan lebih memuaskan seorang usahawan.
7.    Menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen atau sekitar
Menyesuaikan kondisi usaha yang akan dijalani dengan kebutuhan sekitar akan berpengaruh pada permintaan pasar, khususnya pasar-pasar terdekat yang mudah digapai.
8.    Memanfaatkan koneksi dan relasi
Koneksi dan relasi yang kita miliki juga sangat berguna, baik dalam hal promosi maupun pengembangan usaha.
9.    Mengamati kecenderungan-kecenderungan
Melakukan pengamatan terhadap kecenderungan-kecenderungan yang terjadi pada pasar juga akan sangat membantu untuk memperbaiki kegiatan usaha yang baru saja dimulai.
10.    Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada
Pengamatan terhadap produk atau jasa juga adalah hal terpenting yang harus dilakukan oleh usahawan agar kekurangan pada produk atau jasa yang dihasilkan dapat diperbaiki. Sehingga hasil yang memuaskan dapat dihasilkan.
11.    Pemanfaat produk dari perusahaan lain
Memanfaatkan produk dari perusahaan lain juga dapat dilakukan untuk menjadi bahan pembantu dalam produk atau jasa yang dihasilkan.
12.    Usaha Warisan
Sebuah usaha juga dapat merupakan sebuah usaha yang dilakukan secara turun temurun.
13.     Ikut-ikutan
Sebuah usaha yang ditekuni oleh seorang usahawan juga dapat merupakan joinan bersama partner, atau usaha yang diajak oleh partner lainnya untuk menekuni bersama-sama.
14.    Coba-coba
Usaha juga dapat ditemui dengan coba-coba pada awal mulanya.
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa ada tiga cara membaca peluang dan memulai usaha, yaitu: merintis usaha baru, kerja sama manajemen dan membeli perusahaan orang lain. Tiga cara tersebut dapat dimulai dari mimpi atau keinginan mulai sekarang dan jangan takut untuk memulai. Percaya diri disertai dengan keteguhan hati dalam melangkah merupakan kunci kesuksesan dalam membaca peluang usaha.
C.      Model 5 langkah membangun ide bisnis (model kaplan)
Rounded Rectangle: Apa yang dibutuhkan orang lain Rounded Rectangle: Mengamati orang
 

                                                  
Rounded Rectangle: Apa yang sudah dikerjakan orang lainRounded Rectangle: DiferensiasiRounded Rectangle: Mengamati tempat                                                     
Rounded Rectangle: AdaptasiRounded Rectangle: Membaca publikasi       
Rounded Rectangle: Pengembangan  
Rounded Rectangle: Melihat tren
Rounded Rectangle: Apa yang dimiliki
 


   
          Sumber Ide                          Menstimulasi ide                                    Menyeleksi ide


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Ide usaha adalah mimpi atau keinginan yang muncul dari seorang wirausaha, keinginan untuk berubah, keinginan untuk berbuat yang lebih baik, keinginan untuk menerapkan sifat wirausaha dengan baik dan benar, keinginan untuk menguatkan dan mengembangkan karakter yang dimiliki, keinginan mengubah potensi menjadi prestasi, baik diri wirausaha maupun lingkungan sekitar.
Tiga cara membaca peluang dan memulai usaha, yaitu: merintis usaha baru, kerja sama manajemen dan membeli perusahaan orang lain. Tiga cara tersebut dapat dimulaidari mimpi atau keinginan mulai sekarang dan jangan takut untuk memulai.


DAFTAR PUSTAKA

Pietra Srosa, Langkah Awal Menjadi Entrepreneur Sukses, (Jakarta: Alex Media Komputindo, 2006),32.
Kasali Rhenald, Wirausaha Mandiri part 2, (Jakarta: PT. Gramedia, 2011).
Musfioh Siti, Teori dan Praktek Kewirausahaan Membentuk Mahasiswa Berkarakter, (Surabaya: CV. Cahaya Intan, 2014).
Pramudiana Yudi dkk, Business Plan, cet.1 (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2016).
Farid, Kewirausahaan Syariah, cet.1 (Depok: PT. Fajar Interpratama Mandiri, 2017).



[1] Inspirasi ide dan cara mendapatkan peluang ini disarikan dari kisah inspiratif anak-anak muda menemukan  masa depan dari hal-hal yang diabaikan orang. Rhenald Kasali, Wirausaha Mandiri part 2, (Jakarta: PT. Gramedia, 20 1 1.
[2] Pietra Srosa, Langkah Awal Menjadi Entrepreneur Sukses, (Jakarta: Alex Media Komputindo, 2006),32.

Tidak ada komentar:

sample terbang banjari.zip + yaa makkatal asyroofi cover banjari "ayo sholawat"

ya makkatal asyroofi by: mahasiswa uinsa-ma'had annur wonocolo 1. husni hamdani (gresik) 2. m. rizkillah (pacet, mojokerto) 2...