Breaking

Sabtu, 31 Agustus 2019

Aksiologi Thariqah Syathariyah : Sabiilul Ma'arif konteks disiplin abdi (PACET, MOJOKERTO)

A. Amalan Beserta Dampak Dari Tarekat Syatariyyah Anfusiyah Pacet


Seperti yang telah dikatakan oleh Mursyid dari Tarekat tersebut mengenai soal amalan yang diberikan kepada para muridnya sebenarnya sama dengan yang lainnya yakni kalimat laillaha illalla. Akan tetapi yang menjadi berbeda ketika kalimat Allah yang dimasukkan ke dalam hati dengan memecah kalimat Allah yakni alif, lam, lam, dan ha’. Dengan adanya penanaman kalimat Allah dalam hati para murid niscaya supaya kelak pada nanti agar dalam diri murid sebelum melangkah kepada tingkat selanjutnya sudah paham pada tingkatan awal. Hal tersebut menurut Mursyid Tarekat Syatariyyah Anfusiyah, sejatinya tarekat merupakan “jalan” dalam menemukan jati diri yang sesungguhnya manusia atau juga bisa disebut dengan kalimat ma’rifatullah. Selain amalan dzikir kalimat laillaha illalla, juga terdapat hal yang harus di lakukan oleh para muridnya yaitu uzlah atau dalam dunia tasawuf disebut dengan “menyendiri” dalam suatu ruangan tertentu yang berfungsi tidak lain supaya agar dapat menemukan sejatinya diri (hakikat).

Kondisi dari lembaga tersebut dilain sisi Tarekat juga terdapat TPQ atau bimbingan belajar bagi santriwan santriwati dalam belajar Al-Qur’an. Tempat uzlah tersebut berada di ruang paling atas sebagai media perenungan diri. Dampak yang ditimbulkan kepada muridnya, yakni para murid setelah memasuki dunia tariqah dan mengamalkan amalan yang telah diberikan serta mentaati semua perintah Mursyid mengetahui semua hal baik dalam segi syari’atnya dan juga hakikatnya. Seperti contoh ketika shalat, dalam dunia shalat secara syari’at hanyalah berartikan diawali takbiratul ikhram da diakhiri salam, namun hal tersebut jika dalam dunia hakikat sebenarnya shalat dilain sebagai ibadah juga sebagai media dalam bersyukur atas segala ciptaan Allah. Disamping itu dengan memasuki dunia tariqah, para murid dapat mengetahui jati diri sesungguhnya manusia dalam kehidupan berdasarkan arahan Mursyid.

Tempat yang digunakan untuk khalwat  atau menyendiri dalam menemukan jati diri manusia, ada yang diatas (lantai dua padepokan) dan ada juga tempat seperti rumah kecil yang berada didalam padepokan tarekat. Menurut Mursyid dalam khalwat-nya diwajibkan untuk berdizikir kepada Allah, sebeleum berdzikir kepada Allah, para murid tersebut diperkenankan meninggalkan kegiatan dan juga hal-hal yang berbau keduniawian. Berpalingnya manusia terhadap sisi keduniawian dalam tasawuf disebut sebagai zuhud. Akan tetapi zuhud pada zaman sekarang tidak hanya fokus dalam sisi akhiratnya tetapi juga fokus pada sisi dunia nya, namun yang tinggalkan adalah sifat keduniawiannya karena hal tersebut dapat menjadi hijab atau penghalang dalam mengahadap kepada Allah terutama mengapai ma’rifat-Nya.

Kesimpulan yang dapat diambil dari efek dampak amalan yang diberikan oleh Mursyid kepada murid, yakni sebaai penyejuk hati mengingat pada zaman sekarang kebanyakan manusia merasa risau maupun tidak tenang karena berbagai masalah dunia yang masih belum tercukupi maka dengan adanya amalan yang diberikan Mursyid kepada murid sebagai obat dari permasalahan tersebut. selain itu juga mendapat bimbingan yang lebih banyak lagi dan terfokuskan untuk beribdah kepada Allah, terutama dalam menggapai ma’rifat-Nya.

B. Sanad atau Silsilah Tarekat Syatariyyah Anfusiyah

1. Allahu jallajalalluhu
2. Malaikat jibril ‘alaihisalam
3. Rasulullah s.a.w.
4. Sayyidina ‘aliyyibniabi tholib
5. Syekh zainul ‘abidin
6. Imam Muhammad baqir
7. Ruhaaniyah imam ja’farus shodiq
8. Ruhaaniyah sulthonul ‘arifin abi yazidil busthomi
9. Syekh qutub abu mudloffar maulana romi thusi
10. Syekh qutub abi husaini harqoon
11. Syekh hudan mquli mawurin nahar
12. Syekh Muhammad ‘arief
13. Syekh ‘abdulloh syathori
14. Syekh hidayatulloh sarmasti
15. Syekh haji hulori
16. Sayyid majhuddin (bani  ‘alawi)
17. Sayyid sibghatullah bin ruhullah
18. Sayyidina abi muwahib ‘abdulloh ahmad bin Ali (bani Abbas Negeri sanawi)
19. Syekh ahmad bin Muhammad /  syekh ahmad qusyasyi (negeri madinah)
20. Syekh Abdul Rauf bin Ali (bangsa syekh Hamzah Fansury dari Negeri Sinkil)
21. Syekh abdul muhyiddin (karang)
22. Syekh Mas Haji Abdullah bin Abdul Muhyiddin (karang)
23. Syekh mas nida Muhammad bin mas haji Abdullah (karang)
24. Syekh injilus fersi ‘alim (dsn. benawi)
25. Syekh Muhammad tsamiluddin (banten, dsn. Jasingo)
26. Syekh Muhammad yahya bin muhammad tsamiluddin (banten, dsn. Jemungkung)
27. Syekh bagus tamin (wonogiri, dsn. Jamah)
28. Syekh mahdum sarfin / rayinipun syekh bagus tamin (Banten, dsn. Jamah)
29. Syekh mustari (sidoarjo, jumeneng ingkang bangsal)
30. Syekh abdus somad  (mojokerto, bangsal)
31. Syaikh hasan bisri (kab. Mojokerto,  kec. Trawas, Ds. Tamiajeng)
32. Ruhaniyah yai Subhan (Kab. Mojokerto, Kec Pacet, Kab Mojokerto)

Dikutip dari hasil wawancara langsung dengan mursyd thoriqoh syathariyah : H. Subha S.Pd (2019:06)


Tidak ada komentar:

sample terbang banjari.zip + yaa makkatal asyroofi cover banjari "ayo sholawat"

ya makkatal asyroofi by: mahasiswa uinsa-ma'had annur wonocolo 1. husni hamdani (gresik) 2. m. rizkillah (pacet, mojokerto) 2...