Breaking

Sabtu, 07 Desember 2019

KEANEHAN FILSAFAT






Filsafat pada hakikatnya berkaitan dengan cara mencari kebenaran yang menjadi pemicu manusia berpikir, melakukan pengamatan, dan berbagai penelitian. Berfilsafat dapat diartikan melakukan kegiatan berpikir secara menyeluruh, mendasar, dan spekulatif.

Secara historis, filsafat mencakup inti dari segala pengetahuan. Dari zaman filsuf Yunani Kuno seperti Aristoteles hingga abad ke-19, filsafat alam melingkupi astronomi, kedokteran, dan fisika. Sebagai contoh, Prinsip Matematika Filosofi Alam karya Newton pada tahun 1687 di kemudian hari diklasifikasikan sebagai sebagai buku fisika. Pada era modern, beberapa investigasi yang secara tradisional merupakan bagian dari filsafat telah menjadi disiplin akademik yang terpisah, beberapa diantaranya psikologi, sosiologi, lunguistik, dan ekonomi.

Sub-bidang utama filsafat akademik diantaranya metafisika (berkaitan dengan filsafat dasar realitas dan keberadaan), epistemologi tentang “asal-muasal dan bidang pengetahuan batas dan keabsahannya, etika, estetika, filsafat politik, logika, filsafat ilmu, dan sejarah filsafat barat".

Sejak abad ke-20, filsuf profesional berkontribusi pada masyarakat terutama sebagai profesor, peneliti, dan penulis. Namun, banyak dari mereka yang mempelajari filsafat dalam program sarjana atau pascasarjana berkontribusi dalam bidang hukum, jurnalisme, politik, agama, sains, bisnis dan berbagai kegiatan seni dan hiburan.
Filsafat merupakan induk dari segala ilmu dan mewakili tentang usaha yang menyajikan pandangan yang berkenaan dengan sistematik dan komplik tentang seluruh kejadian atau seluruh realita yang dikumpulkan oleh objek formal dan material.

Menurut saya, filsafat itu sangat penting, karena kita perlu filsafat agar kita dapat memperoleh ilmu yang belum kita dapatkan. Filsafat dapat menjadi alat bantu dalam mencari jawaban sebuah pertanyaan. Ilmu filsafat juga bisa memutar otak menjadi 180 derajat jika kita mempelajarinya dengar benar.
Mengapa ilmu filsafat selalu memperhatikan ilmu agama? Filsafat memang selalu berhubungan erat dengan ilmu agama karena filsafat hanya menunjang dan memperjelas ilmu-ilmu yang ada di dalam sains agama.

Filsafat itu ilmu yang rumit dan sulit. Buktinya orang-orang yang bergelut dengan filsafat kerap mengutarakan kata-kata dan teori yang sulit dimengerti oleh banyak orang. Mereka kerap mengigau dengan “bahasa-bahasa setan”. Ini kenyataan pertama dalam filsafat. Kenyataan pertama ini memang sulit untuk kita tolak, karena walau tidak bisa diwujudkan dalam bentuk atau rupa tetapi memang kenyataannya seperti itu.

Dalam berfilsafat kita tidak hanya dituntut untuk menemukan sebuah jawaban dari persoalan, tetapi juga dituntut bagaimana sesuatu itu ada sedang bukti itu masih dipersoalkan. Filsafat itu seperti pepatah bentuk air akan sama dengan wadahnya, dengan kata lain, filsafat ada dari pemahaman dan pemikiran orang itu sendiri. Banyak hal yang harus benar-benar dimengerti secara mendalam dalam menemukan jawaban di filsafat.

Dalam berfilosof akan ada titik puncak analisa sebuah pencarian. Hal itu membuat orang-orang yang baru dalam bidang filsafat menjadi pesimis dan berpikir bahwa ilmu filsafat itu sulit dan rumit. Padahal jika dapat menemukan sebuah titik temu dalam berpikir, filsafat itu akan muncul secara langsung dan mengalir dengan pemikiran yang kritis.

Banyak orang yang sulit menangkap maksud dari filsuf itu. Sebenarnya yang membuat sulit itu bukan gagasan filsafatnya, melainkan cara penyampaian orangnya. Banyak filsuf yang terbiasa dengan hal-hal rumit. Hal-hal yang mudah pun suka mereka sampaikan dengan bahasa-bahasa yang sulit. Padahal filsafat itu seringkali berupa persoalan-persoalan mudah.

Tapi, sayangnya, kemudahan itu kerap diperumit oleh orang-orang yang gemar memperumit kemudahan, atau orang-orang yang memang tidak mampu mempermudah hal-hal yang bersifat rumit. Kalau pun memang benar rumit, pada akhirnya jika tekun dalam mencari sebuah makna dari arti sebenarnya, kerumitan itu akan berakhir dengan kenikmatan.

Kenikmatan inilah yang membuat candu bagi orang-orang yang baru di bidang filsafat. Kenikmatan ini akan membuat kecanduan dalam berpikir secara kritis dan logis yang akan membantu mendewasakan diri dalam berpikir dan beranalisa.

Kenikmatan ini menjadi ciri khas sebuah filsafat. Ciri khas inilah yang menjadikan sebuah keanehan dalam berfilsafat. Mengapa disebut aneh? Karena dalam filsafat banyak hal baru yang dimunculkan sedang hal lama tidak dihapuskan. Hal baru itu ialah ide dari sebuah pengekspresian rasa dan pikir yang awalnya tak logis menjadi logis, hal itulah yang bisa merubah kenyataan. Kenyataan dalam berpikir dan berlogika menjadikan tidak nyata menjadi nyata. Itulah keanehan dalam filsafat.












Penulis : Arum Hidayani Sugesti
Editor : alinea_sutong

Tidak ada komentar:

sample terbang banjari.zip + yaa makkatal asyroofi cover banjari "ayo sholawat"

ya makkatal asyroofi by: mahasiswa uinsa-ma'had annur wonocolo 1. husni hamdani (gresik) 2. m. rizkillah (pacet, mojokerto) 2...